Pengendalian Tanaman Cabai Dengan Agen Hayati

by | Jan 20, 2023 | Pertanian | 0 comments

Tanaman Cabai merupakan tumbuhan perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan kapsaisin. Agar dapat berhasil dengan baik budidaya cabai merah diupayakan untuk memenuhi persyaratan teknis optimal sehingga dapat diproduksi secara teratur sepanjang tahun dengan produksi dan mutu yang optimal. Sebagai tanaman semusim yang diperlukan setiap hari, budidaya cabai merah perlu dilakukan secara teratur dengan areal tanam yang relatif tetap sepanjang tahun.

Dalam waktu satu tahun tentunya akan ada dimana cuaca tidak mendukung dengan budidaya yang dilakukan oleh petani, salah satunya yaitu budidaya cabai. Bulan tertentu seperti saat musim penghujan. Biasanya petani takut untuk menanam cabai saat musim hujan karena dapat memicu adanya serangan hama atau penyakit pada tanaman. Serangan tersebut dapat terjadi pada akar, batang, daun, maupun pada buah. Pengendalian serangan hama atau penyakit dapat dengan melakukan pengendalian kimiawi maupun biologi. Pengendalian agen hayati dapat menjadi pilihan dalam pengendalian serangan karena tanpa merusak lingkungan dan tanaman itu sendiri.

Penggunaan agen hayati merupakan cara yang efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit di lahan pertanian. Agen hayati identik dengan musuh alami, yaitu organisme hidup dari kelas invertebrata, yang dapat menyebabkan penyakit, merusak, memanen, menekan dan membunuh organisme tumbuhan lain (hama), dan aktivitas manusia. Maka diperlukan tips yang benar dalam menanam cabai saat musim hujan. Penggunaan produk yang mampu mengendalikan tanaman agar terhindar dari penyakit.

Agen hayati Glio-R untuk cabai

Glio-R merupakan inokulum dari Glicladium virens yang dapat digunakan sebagai pengendali tanaman agar tanaman tersebut tetap sehat. Manfaat lainnya yaitu mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman. Salah satunya yaitu tanaman cabai. Kerusakan pada buah tanaman cabai akibat serangan penyakit faktor cuaca yang ekstrem, dapat diatasi dengan agen hayati Glio-R tersebut.

Selanjutnya dalam pengaplikasian Glio-R ini sangatlah mudah. Cukup dengan melarutkan 1 sachet isi 100 gram. Kemudian menyemprotkannya pada seluruh tanaman dan ulangi penyemprotan 1 atau 2 minggu sekali. Kandungan dari agen hayati ini meliputi Gliocaldium sp. 3,5 x 10 CFU/gr dan Carrier sampai dengan 100%. Pengendalian menggunakan agen hayati memiliki prospek pengembangan yang baik dalam memerangi OPT, dengan menerapkan pengendalian hayati diharapkan diperoleh produk pertanian yang aman bagi konsumen dari segi residu produk perlindungan tanaman dan aman bagi lingkungan