Cabai sebagai salah satu tanaman yang identik dengan selera masyarakat Indonesia. Sehingga angka permintaan akan cabai hingga saat ini masih belum dapat tercukupi sepenuhnya. Kenyataan ini, berimbas pada harga cabai kerap terserang fluktuasi yang variasinya terlalu tinggi sehingga jelas berisiko terhadap pendapatan usahatani.
Perencanaan budi daya tanam yang tepat, pastilah memerlukan ketepatan mengenai keadaan iklim. Salah satu faktor iklim yang berperan penting dalam keberhasilan budi daya cabai adalah curah hujan. Pertumbuhan tanaman akan optimal apabila pasokan air tercukupi namun tidak berlebihan.
Pasalnya, tanaman cabai tidak tahan dengan tingginya intensitas keberadaan air dan kondisi yang terlalu lembab karena mampu meningkatkan risiko serangan terhadap berbagai jenis penyakit seperti bakteri dan jamur akan meningkat tajam ketika musim penghujan datang.
Bagi kebanyakan petani, menanam cabai saat musim hujan sangatlah membutuhkan perlakuan yang berbeda, petani harus dapat mempersiapkan segala kebutuhan untuk menghadapi kondisi yang basah, berkabut dan lembab.
Untuk itu, seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa pemilihan cuaca saat memulai berbudi daya sangatlah diperlukan. Tapi bagaimana jika petani sudah terlanjur menanam cabai saat musim penghujan? Tetap tenang, ada strategi yang efektif dalam mengatasi masalah tersebut.
Tips menanam cabai saat musim hujan
- Pemilihan dan penggunaan varietas unggul yang tahan terhadap musim hujan
Pada saat musim hujan tiba, tidak seluruh varietas cabai dapat tahan akan guyuran air hujan yang terus-menerus. Sejalan dengan itu, teman-teman dapat menggunakan benih dari buah cabai yang kecil dan padat karena benih jenis ini dipercaya dapat lebih tahan terhadap pothek.
2. Penentuan lokasi yang tepat
Pasyikan lahan yang digunakan bukan lahan bekas tanaman Solanaceae,seperti terong, kentang dan tomat. lokasi tersebut juga harus mendapatkan penyinaran yang optimal
3. Pengolahan lahan yang tepat
Memastikan saluran pembuangan air berjalan dengan baik, agar sistem drainase pada lahan dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak ada air yang menggenang di lahan
4. Menutup tanah dengan plastik mulsa
Pengaplikasian plastik mulsa dengan tujuan untuk menutup permukaan tanah, Degan harapan mampu menghalangi air hujan untuk langsung meresap ke bedengan.
5. Memanfaatkan jamur baik
Jamur seperti Trichoderma merupakan jamur yang tidak disenangi oleh bakteri patogen. Sehingga, teman prapa dapat memanfaatkannya untuk melindungi tanaman ketika musim penghujan datang.
Menanam cabai di musim hujan memanglah memerlukan teknik budi daya yang lebih intensif dari pada saat musim kemarau. Untuk itu, sebagai upaya meminimalisir segala risiko yang ada, dapat mengaplikasikan tips budi daya di atas.
Sebagai petani yang cerdas, pastilah tidak hanya mempertimbangkan waktu panen melainkan juga aspek yang lain, seperti ketepatan dalam penggunaan pupuk selama masa tanam berlangsung. Penggunaan pupuk sangat berimplikasi pada kesehatan tanaman, hasil tanam dan juga lingkungan. Untuk itu, penting bagi petani menggunakan pupuk yang rendah akan risiko, salah satunya pupuk organik. Mengapa harus organik? Dan bagaimana pengaplikasiannya? Temukan jawabannya pada e-book “Pengoptimalan Budi Daya Cabai Rawit dengan Pupuk Organik Cair” melalui link
Silahkan di unduh dan semoga membantu ya.