Tidak hanya manusia yang bisa mengalami stres, ternyata sapi juga bisa mengalami stres! Manusia stres dapat disebabkan oleh banyak hal, misal tekanan dari pekerjaan, masalah sosial, ekonomi, ataupun masalah lainnya. Lalu apa penyebab stres pada sapi?
Terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan stres pada sapi. Penyebab yang paling sering dijumpai adalah makanan dan lingkungan. Pemberian makan yang tidak sesuai dapat menyebabkan stres. Hal ini termasuk menyediakan makanan yang terlalu banyak atau justru tidak mencukupi. Pemberian makan yang tidak mencukupi kebutuhan dapat menyebabkan sapi stres karena tidak memiliki cukup energi untuk melakukan aktivitas apapun. Alhasil sapi-sapi tersebut akan lebih banyak diam dan tidak bergerak.
Sebaliknya, jika sapi diberikan makanan yang terlalu banyak, mereka akan mulai memakan lebih banyak dari yang seharusnya, yang akan menyebabkan penambahan bobot badan dan membuat saluran pencernaan mereka sulit bekerja dengan baik. Penyebab stres lain yang paling umum pada sapi adalah panas/ overheat. Suhu yang terlalu tinggi untuk mereka, khususnya jika ruang hidup mereka tidak memiliki cukup tempat penghijauan atau mineral di atas tanah, maka akan membuat sakit, yang akan meningkatkan tingkat stres lebih cepat.
Ketika sapi merasa stres, sapi akan menunjukkan berbagai gejala fisik dan perilaku. Beberapa gejala yang sering dijumpai adalah: – Sapi akan terengah-engah (panting) dan bernafas dengan cepat. – Detak jantung meningkat. – Otot mungkin menjadi tegang dan keras. – Sapi menjadi lemah atau collapse.
Sedangkan beberapa tanda perilaku yang umum: – Sapi menjadi gelisah dan tidak nyaman. Tidak mau makan atau minum. – Mulai menggigit sesuatu secara agresif. Tanda-tanda perilaku ini penting untuk diingat dan diawasi, karena tanda-tanda ini dapat menunjukkan bahwa sapi sedang merasa stres.
Pemberian makan yang sesuai kebutuhan dan menjaga lingkungan yang nyaman dapat membantu mengurangi stres dalam sapi. Berikan hijauan segar secara ad libitum namun tidak berlebihan. Pastikan lingkungan hidup sapi tersedia banyak penghijauan dan jauh dari kebisingan. Selanjutnya, untuk memulihkan kondisi kesehatan dan sistem pencernaan sapi, berikan tambahan mineral dan probiotik.
Peran Probiotik
Probiotik merangsang peningkatan kerja bakteri/mikroba yang menguntungkan dalam usus dan juga terjadi peningkatan kemampuan penyerapan makanan yang optimal dalam usus karena terjadinya peningkatan penyerapan makanan pada villi usus. Peningkatan bakteri yang menguntungkan dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen pada usus.
Contoh probiotik yang terbukti menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan dapat memulihkan sistem pencernaan sapi adalah JAMPI STRESS milik CV. Pradipta Paramita. JAMPI STRES dapat meningkatkan stamina sapi sehingga lebih tahan terhadap stres dan penyakit. Selain bakteri yang menguntungkan, JAMPI STRESS juga mengandung jamu tradisional seperti jahe, temulawak, kunyit dan kencur. Jamu tradisional ini mengandung beberapa senyawa yang memiliki aktivitas biologis seperti antioksidan, antimikroba dan efek farmakologis lainnya.
Pamungkas D, Yenny NA. 2006. Probiotik dalam Pakan Ternak Rumansia. Loka Penelitian Sapi Potong, Wartoza Vol. 16 (2): 82-91