Proyeksi Panggung Udang Vaname 2023

by | Feb 13, 2023 | Peternakan, udang | 0 comments

Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), Indonesia menempati peringkat kedua produsen hasil perikanan budidaya terbanyak setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan total produksi sebanyak 14,8 juta ton ikan dan rumput laut. Dengan produksi ikan sebesar 5,2 juta ton dan produksi rumput laut sebanyak 9,6 juta ton. 

Angka ini terbilang jauh di bawah Tiongkok, dimana produksi perikanan tangkap 49.6 juta ton dan 20,8 juta ton rumput laut. Sehingga total produksi Tiongkok di tahun 2020 mencapai 70,4 juta ton. 

Program KKP 2024 Pada Budidaya Udang

Sejalan dengan itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mentargetkan mampu meningkatkan produksi udang menjadi 2 juta ton pada 2024 mendatang. 

Dalam upaya mencapai target tersebut, perlu adanya terobosan tyang mendukung “Terobosan pertama ialah dengan penangkapan ikan terukur. Kemudian yang kedua terkait dengan budidaya dimana kita mencoba mengembangkan kemunitas berbasis ekspor pada 4 komoditas yaitu lobster, kepiting, udang dan rumput laut. Kemudian program terobosan yang ketiga adalah pembangunan kampung-kampung budidaya perikanan.” papar Haeru Rahayu selaku Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap di Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Ditambahkan pada awal 2023 ini, KKP mempersiapkan program modeling tambak udang yang ada di Kebumen, Jawa Tengah. Kawasan ini nantinya akan menjadi percontohan yang dapat direplikasi di daerah lain . 

Dalam praktiknya, pembangunan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen menggunakan pertimbangan ekologi dan ekonomi. Sehingga sasarannya tidak hanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan, melainkan juga kelestarian ekosistem. Sehingga, dalam menjamin kelestarian ekosistem, diperlukan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen yang telah dilengkapi dengan tandon air dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

Untuk produktivitas awal dari tambak ini ditargetkan mampu mencapai 40 ton per hektar per tahun. Adapun sebelum dibangun, lokais tersebut merupakan tambak tradisional dengan produktivitas 0,6 ton per hektar per tahun. 

Dan juga dalam mencapai produktivitas awal saat ini melibatkan 128 orang serapan tenaga kerja lokal. Dengan modelling tambak udang tersebut nantinya akan terjadi multiplier effect, pada tenaga kerja utama modelling budidata udang seperti di hatchery, pabrik pakan, pembudidaya atau pekerja” imbuh Haeru

Tentunya dalam menjalankan program, tak hanya strategi dan anggaran yang diperhatikan. Melainkan juga kecukupan dan ketrampilan SDM sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan optimal untuk dapat meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pasar.