PMK Muncul Kembali, Cegah Infeksi Sekunder

by | Mar 6, 2024 | Peternakan | 0 comments

Dengan semakin dekatnya waktu Idul Fitri dan Idul Adha, banyak peternak melakukan transaksi jual-beli sapi dari dan ke luar daerah. Transaksi ini biasanya tidak disertai dengan kesadaran akan pentingnya pengecekan kesehatan hewan dari dokter hewan berwenang. Hal inilah yang dikhawatirkan akan menyebabkan munculnya kasus PMK kembali karena adanya ternak baru yang membawa bibit penyakit dari luar tanpa melalui pengecekan kesehatan hewan dari dokrter hewan dari daerah asal.

Kemunculan PMK Tahun 2022

Seperti yang kita ketahui, wilayah Indonesia dihebohkan oleh wabah re-emerging disease yaitu PMK tahun 2022 silam. Pemerintah menggalakkan program vaksinasi di seluruh penjuru terutama di wilayah dengan populasi sapi perah tinggi. Selain program vaksinasi, juga digalakkan program pendukung imunitas dengan pemberian vitamin, antibiotik dan probiotik kepada seluruh ternak. Tentu di samping itu diperlukan juga peningkatan pengawasan lalu lintas ternak supaya tidak ada lagi ternak-ternak yang membawa bibit penyakit.

PMK memiliki dmapak pada beberapa aspek di dunia peternakan, seperti kerugian material (ekonomi) dan kerugian non material. Kerugian material yang ditimbulkan seperti adanya penurunan harga beli hewan dan daging, menurunnya produktivitas ternak, rendahnya tingkat kenaikan bobot badan hewan, bahkan kematian (dengan tingkat mortalitas yang rendah) (Mohamad et al.m 2022).

Selain itu, terjadi penutupan pasar hewan dan rumah pemotongan hewan di daerah tertular. Hal tersebut berakibat pada hilangnya mata pencaharian para pekerja pasar hewan dan pekerja rumah potong hewan. Kerugian yang lebih lanjut antara lain negara tertular PMK kehilangan peluang ekspor ternak, produk ternak, hasil ikutan ternak, hasil bahan hewan, dan produk pakan. Kerugian tidak langsung dari penyakit ini terjadi sebagai akibat dari pembatasan perdagangan domestik, regional, dan internasional (Budiono et al., 2023).

Besarnya dampak negatif dari wabah PMK ini semakin diperparah dengan ketersediaan obat-obat penyakit PMK pada sapi yang sangat terbatas seiring merebaknya kasus pada hewan ternak tersebut. Sehingga diperlukan pengobatan dan cara alternatif untuk mengatasi penyakit PMK pada sapi. Pengobatan alternatif yang dapat diberikan selain vitamin adalah pemberian probiotik. Sehingga diperlukan pengobatan dan cara alternatif

Cegah Infeksi Sekunder dengan Probiotik

Probiotik adalah  mikroorganisme hidup non-patogen yang dapat meningkatkan kesehatan ternak dengan cara menyeimbangkan mikroflora dalam saluran pencernaan. Contoh probiotik yang baik untuk kesehatan ternak adalah PROMIX milik CV. Pradipta Paramita. PROMIX mengandung bakteri-bakteri menguntungkan seperti Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium longum, Sacharomyces cereviceae dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri ini berfungsi meningkatkan sistem kekebalan hewan dan mencegah infeksi sekunder dari penyakit PMK. PROMIX dapat diberikan dengan mencampurkan 2 – 3 kg PROMIX dengan 1 ton pakan.