Pembudidaya udang tentunya akan selalu berkeinginan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, maka dari itu pembudidaya perlu menjaga produktivitas budidayanya. Beberapa lokasi budiaya udang terdapat permasalahan mengenai kualitas tanahnya. Kualitas tanah yang kurang baik dan porositas tanah yang tinggi menjadi suatu hambatan bagi pembudidaya untuk meningkatkan produktivitas mereka. Salah satu arahan yang dilakukan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan produktivitas dengan penggunaan plastik mulsa.
Kenali lebih jauh tentang plastik mulsa
Pada tahun 2012 pemerintah Indonesia mulai menggencarkan program revitalisasi tambak udang di bagian utara pulau Jawa dengan penggunaan plastik mulsa. Plastik mulsa sendiri ialah plastik lembaran anorganik berbahan polietilene yang berguna untuk menutupi dan melindungi area permukaan tanah.
Berbagai jenis plastik mulsa tersedia di pasaran, salah satu jenis mulsa yang tepat untuk digunakan ialah berwarna hitam perak. Bagian perak memantulkan cahaya matahari yang membantu proses fotosintesis yang optimal, kondisi tambak lebih lembab dan mengurangi resiko serangan penyakit. Sementara bagian hitam akan menjaga suhu di dasar menjadi hangat.
Perhatikan hal berikut ini sebelum memulai pemasangan
Meliputi penambalan kebocoran, perbaikan pintu air dan penyesuaian ketinggian sesuai kebutuhan. Kemudian perlunya pengeringan dasar tambak, guna mempertahankan kontur tanah dan memperbaiki kondisi dasar tambak.
Pengeringan secara alami dengan menggunakan bantuan sinar matahari. Selanjutnya melakukan persiapan bahan yang akan terpakai seperti, plastik mulsa, patok, dan penjepit. Pertama, persiapan plastik mulsa dengan ukuran panjang 110 m dan lebar 220 cm per rol. Kebutuhan ini, jelas menyesuaikan ukuran petakan tambak. Kedua, persiapan patok berbahan dasar bambu dengan ukuran panjang berkisar 50-60cm dan lebar patok 5 cm. Lebar dan panjang patok dapat berubah menyesuaikan kondisi tanah saat proses pemasangan. Ketiga, siapkan penjepit berbahan bambu dengan ukuran memanjang 1 – 1,5 m yang terdapat lubang pada setiap bagian untuk tempat menancapkan patok. Penjepit ini digunakan untuk menjepit bagian sambungan dari plastik mulsa saat terpasang. Setelah semua persiapan selesai, tahapan terakhir ialah pemasangan.
Selanjutnya, mulailah pemasangan dengan tepat
Terdapat beberapa cara dalam memasang antara lain: secara menyeluruh, hanya lereng tambak, hanya dasar tambak, lereng dan tanggul tambak. Cara pemasangan yang paling efektif yaitu pemasangan secara menyeluruh, namun hal ini tetap menyesuaikan kontur dan bentuk kolam tambak. Pemasangan plastik mulsa alangkah baik nya pada siang hari saat matahari terik.
Pertama, pemasangan plastik mulsa ialah dengan memasang pada bagian tanggul terlebih dahulu secara menyeluruh, seiringan dengan pemasangan patok dan penjepit pada bagian atas tanggul untuk menahan daya tarik pada plastik. Selanjutnya pemasangan pada dasar tambak dengan cara yang sama secara menyeluruh. Pemasangan pada dasar tambak dengan mengaitkan ujung plastik pada permukaan tanah kemudian yang juga terpasang patok guna menahan. Apabila lebar plastik tidak mencukupi dapat disambung dengan plastik lainya dengan bantuan penjepit yang telah disiapkan. Penyambungan plastik harus secara tertutup dan tumpang tindih untuk menghindari kebocoran.
Lalu, apa manfaat penggunaan plastik mulsa?
- 1. Meminimalisir porositas dan kebocoran tambak.
- 2. Produktivitas udang meningkat, terutama pada tanah dengan kualitas yang rendah dan porositas tinggi. Misalnya, pada tambak daerah payau dan daerah pH rendah.
- 3, Mengurangi pengikisan tanggul dan dasar tambak oleh arus kincir sehingga meminimalisir penyebaran virus. Penggunaan kincirsangat diperlukan untuk menjaga kadar oksigen dalam air. Hanya saja, penggunaan kincir menyebabkan tanggul dan dasar tambak konvensional menjadi terkikir, dan menyebabkan penyebaran virus semakin mudah pada udang.
- 4. LImbah tambak lebih mudah terkumpul sehingga area pemberian pakan lebih bersih. Pengelolaan tambak yang bersih akan menjaga mutu lingkungan budidaya udang, sehingga meminimalisir resiko udang terkena penyakit.
Budidaya udang dengan menggunakan plastik mulsa, tidak hanya menunjukan bahwa petambak mendukung program revitalisasi pemerintah, melainkan juga terbukti mampu meningkatkan produktivitas udang dan menekan resiko terserang bakteri serta virus yang merugikan.