Misteri Kematian Mendadak Babi di NTT

by | Feb 25, 2023 | Peternakan | 0 comments

Warga Nusa Tenggara Timur sedang geger lantaran ratusan ternak babi mereka mati secara tiba-tiba. Jumlah tersebut masih terus bertambah di beberapa daerah. Menurut Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur melaporkan sebanyak 318 ekor jumlah yang mati pada Senin (6/2) dan bertambah pada Rabu (8/2) menjadi 349 ekor kasus. Sebelumnya, kasus kematian babi ini hanya terjadi di 6 kabupaten dan 1 kota, namun meluas menjadi 7 kabupaten.

Jumlah kasus

Daerah dengan kasus kematiaan terbanyak ada di Kabupaten Kupang dengan jumlah kasus kematian 77 ekor. Daerah selanjutnya adalah Sumba Barat Daya 53 ekor, dan ketiga terbanyak adalah Kota Kupang dengan jumlah kasus 49 ekor. Puluhan kasus kematian lainnya ada di 4 kabupaten lain sehingga total kasus sebanyak 349 babi mati. Misteri kematian ini terjadi semenjak Desember tahun lalu dan terus meningkat di Febuari 2023 ini. Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur terus berusaha untuk mencari penyebab dari kematiaan.

Penyebab Kematian Babi

Setelah diambil sampel, sebagian besar babi yang mati mendadak tersebut, akibat flu babi afrika atau african swine fever (ASF). Flu babi ini tidak menular ke manusia. Virus African swine fever pertama kali menjangkit China lebih dari satu tahun yang lalu. Wabah kemudian meluas ke Kamboja, Vietnam, kini menyebar hingga ke Timor Leste, dan sampai ke Nusa Tenggara Timur. ASF adalah penyakit virus babi yang sangat menular, gejala paling umum dari virus ini dalam bentuk akut adalah suhu tinggi dan kehilangan nafsu makan. Gejala lain termasuk muntah, diare, dan kesulitan bernafas dan berdiri.

Namun, tidak semua ternak mati karena virus ASF. Dinas peternakan menyebutkan bahwa ada yang mati begitu saja, mungkin akibat dari penyakit kolera babi. Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperketat pemeriksaan barang, khususnya untuk produk pertanian demi upaya mencegah penyebaran virus African swine fever atau demam babi Afrika.

“Informasi yang kami terima virus-virus itu menyebar lewat barang-barang pertanian atau perkebunan, sehingga proses pemeriksaan kami perketat,” kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang Rahmat Sugeng di Kupang.

Dinas pertanian setempat juga berupaya untuk mendistribusikan desinfektan ke daerah yang terkena penyakit tersebut. Pemberian desinfektan diharapkan dapat bermanfaat bagi peternak dan menekan penyebaran virus ASF.