Ikan Lele, Si Primadona Perikanan

by | Sep 12, 2022 | Peternakan | 0 comments

Dalam kurun wakru terakhir, ikan lele  menjadi satu diantara primadona ikan air tawar yang banyak diminati. Tidak sedikit pelaku budi daya memilih ikan lele sebagai muara penghasilan. Bahkan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) telah menetapkan ikan lele sebagai bagian dari 10 komoditas perikanan budi daya unggulan untuk dikembangkan. 

Terdapat beberapa pertimbangan yang menjadikan lele termasuk 10 komoditas perikanan unggulan. Pertama, dari tingginya angka permintaan lele dari tahun ke tahun yang selalu mengalami peningkatan, seperti pada tahun 2020 total produksi hingga mencapai 15.33 juta atau senilai Rp. 153 triliun, dan kembali mentargetkan pada tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 20.65 ton atau setara Rp. 250 triliun. 

Kedua, bagi teman prapa yang gemar mengkonsumsi ikan lele, selain kenikmatan daging, ternyata juga mengandung zat gizi makro dan mikro. Dilansir melalui doktersehat,com Zat gizi mikro yang terdapat pada ikan lele di antaranya adalah protein, lemak dan karbohidrat. Sedangkan pada zat gizi mikro yang ada yaitu kalsium, fosfor, zat besi, natrium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin B3. Keunggulan gizi ikan lele lainnya terletak pada kandungan asam lemak omega 3, yang mana bermanfaat untuk perkembangan sel otak. 

Didukung dengan, kandungan gizi yang terdapat pada ikan lele cenderung lebih mudah tercerna secara optimal oleh tubuh, dari papa kandungan gizi daging hewan lainnya. 

Ketiga, teknik budi daya lele terbilang mudah. Mulai dari mudahnya mencari bibit unggul, perawatan yang terbilang sederhana, lele juga memiliki daya tahan tubuh cukup baik sehingga tidak mudah terserang penyakit serta masa panen lele yang cenderung cepat.

Dari segala kebaikan yang ada, menjadikan ikan lele sebagai budi daya gurih yang patut untuk mendapatkan tempat dalam usaha budi daya baik dalam sektor besar maupun rumahan.

Sebelum memutuskan untuk berbisnis lele, yuk kenali 5 jenis ikan lele yang populer: 

  1. Lele Dumbo

Lele dumbo pertama masuk di Indonesia pda tahun 1985. Lele jenis ini memiliki pertumbuhan yang lebih cepat daripada lele lokal dan efisiensi pakan juga lebih tinggi. Namun lele dumbo ini memiliki tekstur daging yang lembek sehinga dianggap masih kalah dengan lele lokal.

  1. Lele Sangkuriang 

Lele sangkuriang sebagai hasil perbaikan genetik lele dumbo yang di lakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Jenis ini mampu memproduksi jumlah telur yang lebih banyak, serta memiliki masa pertumbuhan yang lebih cepat dengan panjang 2-3 cm hanya membutuhkan waktu kisaran dua puluh hadi untuk mencapai panjang 5-6 cm

  1. Lele Paiton

Lele paiton memiliki bentuk kepala mirip dengan kepala ular phyton, sungut dan ukuran tubuh yang lebih panjang dan ekornya yang lebih bulat. Jenis ini memiliki ketahanan cuaca dingin yang sangat baik, sehingga survival rate mencapai 90%

  1. Lele Mutiara

Ikan lele sebagai gabungan persilangan strain lele mesir, paiton, sangkuriang dan dumbo yang terseleksi selama 3 generasi pada karakter pertumbuhan. Jenis lele mutiara ini resmi terdistribusi ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan menteri Kelautan dan Perikanan No. 77/KEPMEN-KP/2015. Lele mutiara ini memiliki laju pertumbuhan antara 10-40% lebih tinggi. Memiliki produktivitas dan keseragaman ukuran yang relatif tinggi daripada benih strain lain. 

Dengan masuknya ikan lele dalam komoditas unggulan, Indonesia harus dapat memanfaatkan tingginya permintaan sebagai peluang bisnis untuk budi daya berkelanjutan. Sehingga mampu meningkatkan peluang dan kemampuan komoditas lele di Indonesia ini menembus pasar ekspor.