Daun Jambu Biji, Mengatasi Vibriosis Pada Udang

by | Mar 8, 2022 | Perikanan | 0 comments

Budi daya udang mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Namun, keberadaan virus, parasit, jamur dan bakteri menjadi pemicu utama udang dapat terinfeksi beberapa penyakit. Infeksi bakteri yang sering terjadi pada udang antara lain adalah vibriosis.

Tentang Vibriosis?

Vibriosis terjadi secara merata di seluruh dunia, penyebab utamanya oleh bakteri genus Vibrio terutama spesies Vibrio harveyi, V. splendidus, V. parahaemolyticus, V. alginolyticus, V. anguillarum, V. vulnificus, V. campbelli, V. fischeri, V. damsella, V. pelagicus, V. orientalis, V. ordalii, V. mediterrani, dan V. logei. Penularan penyakit vibriosis pada tambak berlangsung cepat dan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi hingga 100% populasi.

Dewasa ini, petambak menggunakan antibiotik dan kemoterapeutik untuk mengatasi vibriosis. Namun sayangnya, penggunaan antibiotik secara berlebih dan tidak terkontrol menyebabkan fenomena resistensi antibiotik pada bakteri. Residu antibiotik seperti kloramfenikol, asam oksolinik, dan tetrasiklin dapat terakumulasi di daging udang yang apabila terkonsumsi oleh manusia dapat menyebabkan potensi berbahaya berupa resistensi antibiotik (AMR).

Obat alami sebagai alternatif pilihan?

Obat alami menjadi pilihan alternatif antibiotik karena bernilai ekonomis, mudah diperoleh, mudah diurai secara biologis, dan tidak beracun untuk organisme yang bukan targetnya. Salah satu obat alami untuk mengatasi vibriosis adalah daun jambu biji (Psidium guajava Folium). Daun jambu biji mengandung beberapa bahan aktif yang bersifat antibakterial antara lain tanin, flavonoid, dan saponin.

Tanin merupakan kandungan utama dalam daun jambu biji (± 13,50 %). Dengan mekanisme antibakterial mampu menyebabkan reaksi dengan membran sel bakteri, inaktivasi enzim esensial bakteri, dan inaktivasi fungsi material genetik bakteri. Flavonoid bersifat antibakterial dengan cara membentuk ikatan kompleks dengan protein ekstraseluler pada dinding sel bakteri. Sehingga mampu menyebabkan kerusakan dinding sel bakteri hingga lisis dinding sel bakteri. Saponin bersifat antibakterial dengan cara menurunkan tegangan permukaan dinding sel bakteri yang menyebabkan lisis dinding sel bakteri.

Dalam hal ini, pemberian ekstrak daun jambu biji sebagai feed additive terbukti meningkatkan jumlah total sel hemosit, sel hialin, dan sel granular yang berfungsi dalam respon seluler pertahanan tubuh udang yang meliputi fagositosis, enkapsulasi, melanisasi, dan sitotoksisitas. Dengan peningkatan respon seluler pertahanan tubuh, menyebabkan kenaikan angka kelulusan hidup udang apabila terjangkit vibriosis

GUAVO® merupakan sediaan obat alami berbentuk serbuk yang mengandung ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Folium), ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Rhizoma), ekstrak rimpang temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Rhizoma) dan propolis. Pemberian 250 g GUAVO® dengan 1,0 – 1,5 kg pakan terbukti dapat meningkatkan kesehatan udang dan ikan.

Sumber:
Indriyani, N., Santi, dan Kurnia, A. 2019. Efficacy of Guava (Psidium guajava) Leaves Extract to Prevent Vibriosis in White Shrimp (Litopenaeus vannamei). Research Journal of Medicinal Plants, 13: 136-144.
Karlina, C.Y., Ibrahim, M., dan Timulyono, G. 2013. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Herba Krokot (Portulaca oleracea L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal UNESA Lentera Bio 2(1).