Apa itu Palatabilitas?
Jika manusia bisa memutuskan apakah mereka suka atau tidak terhadap makanan, begitu juga dengan hewan ternak. Hal tersebut adalah palatabilitas. Apa itu palatabilitas? Palatabilitas adalah suatu derajat kesukaan hewan ternak terhadap pakannya. Palatabilitas merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat konsumsi pakan hewan ternak. Hal-hal yang mempengaruhinya secara umum adalah rasa, bau, bentuk dan warna dari pakan. Tidak hanya hewan ternak ruminansia saja yang memiliki derajat kesukaannya terhadap makanan, tetapi juga hewan mamalia lainnya (Chruch dan Pond, 1988).
Sebagai peternak, perlu untuk mengetahui pakan kesukaan ternaknya. Jika tingkat palatabilitas tinggi, maka tingkat konsumsi pakan dan efisiensi biaya juga akan semakin baik. Dari segi biaya, pakan yang terbuang sedikit, sehingga biaya yang keluar sebanding dengan peningkatan bobot ternaknya. Lalu bagaimana caranya agar dapat mengukur palatabilitas ternak kita?
Bagaimana cara mengukurnya?
Untuk mengukur palatabilitas, kita dapat menggunakan metode yang bernama Cafetaria Feeding. Cafetaria feeding adalah salah satu metode untuk mengujinya dengan cara memberi kesempatan pada ternak untuk memilih sendiri makanan atau bahan ransum yang ada untuk dikonsumsi lebih banyak, agar kebutuhan zat-zat makanan terpenuhi (Patrick dan Schaible, 1980). Bahan ransum yang mempunyai palatabilitas tinggi akan dikonsumsi lebih banyak (Ewing,1963). Untuk mengukurnya biasanya peternak memberikan dua atau lebih pakan kepada ternak sehingga ternak dapat memilih dan memakan pakan mana yang lebih mereka suka.
Setelah mengetahui cara mengukurnya, peternak dapat menyimpulkan ternaknya menyukai jenis pakan apa dan penyebab ternaknya menyukai pakan tersebut. Secara umum, faktor-faktornya antara lain:
Parameter fisik:
1. Kekerasan bahan pakan;
2. Warna
3. Bentuk pakan seperti pellet, crumble, pemotongan, jumlah, tekstur dll;
4. Rasa pakan.
Parameter kimiawi:
1. Kadar air;
2. Kadar protein;
3. Kadar lemak;
4. Bau.
Tentu setiap ternak memiliki preferensi yang berbeda terhadap pakan. Contohnya pada domba dan sapi. Sapi memiliki preferensi rasa manis yang lebih tinggi, sedangkan preferensi rasa manis pada domba lebih rendah. Sebagai tambahan, pengelihatan dan penciuman domba memiliki peranan penting untuknya menentukan tingkat palatabilitasnya.
Sumber Foto: http://mesinpencacahrumput.com
Sumber Referensi: peternakankita.com , ilmuternak.com