Arang Aktif untuk Budidaya Ikan
Penggunaan arang aktif untuk budidaya ikan, memang sudah sering terdengar. Seperti petambak yang sudah banyak menerapkan penggunaan arang sebagai filter air budidaya. Namun ternyata menurut sejumlah penelitian terdahulu, arang aktif memiliki kemampuan untuk menyerap zat-zat tidak baik dalam air. Selain itu, arang aktif dapat menghilangkan bau lumpur dalam pencernaan ikan, mengurangi Feed Convertion Ratio (FCR) dan meningkatkan kualitas air.
Arang aktif memiliki dua jenis berdasarkan bentuk yakni dalam bentuk butiran (granula) dan serbuk (Powdered Activated Charoal/PAC). Arang serbuk memiliki ukuran sebesar 0,17 µm. Sedangkan arang granula memiliki ukuran hingga 2 mm.
Penggunaan serbuk arang aktif bisa langsung dengan pemberian ke air bisa dengan campuran pakan. Untuk pemberian secara langsung aplikasikan arang aktif sebanyak 0,5% dari total pakan kolam tersebut. Jika menggunakan metode pemberian pencampuran pakan, aplikasikan pencampuran arang aktif sebanyak 1,5% dari total pakan.
Pertama, pemberian arang aktif terhadap pencernaan adalah mikrofili usus ikan akan menjadi lebih panjang dan meluas. Hal tersebut dapat menyebabkan daya serap usus ikan semakin baik maka FCR akan menurun. Kedua, keberadaan arang aktif pada pencernaan ikan dapat menyerap bau lumpur yang tersisa di dalam tubuh ikan. Terakhir, arang aktif akan menyerap langsung zat-zat yang tidak dinginkan.
Namun penggunaan arang aktif untuk budidaya ikan kerap menimbulkan sisa yang membuat kolam menjadi kotor. Baik itu dengan metode campuran pakan ataupun pemberian langsung. Kurang melekatnya bahan pengikat pada pakan dapat menyebabkan arang tidak terikat dengan pakan dengan baik.
Maka untuk mengatasi hal tersebut, sering-seringlah bersihkan gumpalan akibat arang agar kualitas air tetap baik.
Sumber Referensi: isw.co.id , news.kkp.go.id