Tidak hanya manusia yang berpotensi mengalami stress,faktanya sapi kerpp mengalami stress. Lalu apa penyebab stress pada sapi, dan bagaimana solusinya?
Tentunya, terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan stres pada sapi. Penyebab yang paling sering dijumpai ialah makanan dan lingkungan. Pemberian makan yang tidak sesuai menyebabkan stress. Hal ini termasuk dalam peberian makanan yang terlalu banyak atau justru tidak mencukupi, ketika makanan yang ada jumlahnya terbatas maka sapi tidak memiliki sumber energi yang cukup untuk melakukan aktivitas. Alhasil sapi akan diam dan tidak bergairah. Jika keadaan berlangsung lama, akan berujung sapi stress.
Sebaliknya, jika sapi diberikan makanan yang terlalu banyak, akan menyebabkan penambahan bobot badan dan membuat saluran pencernaan sulit bekerja dengan baik.
Penyebab stress yang paling umum lainnya, ialah overheat/panas, suhu yang terlalu tinggi untuk mereka khususnya jika ruang hidup mereka tidak memiliki tempat penghijauan atau mineral di atas tanah, maka akan membuat sakit yang akan meningkatkan tingkat stress lebih cepat.
Ketika sapi merasa stress, akan menunjukkan berbagai gejala fisik dan perilaku. Beberapa gejala yang kerap dijumpai adalah: – Sapi akan terengah-engah (panting) dan bernafas dengan cepa. – Detak jantung meningkat. – Otot menjadi tegang dan keras. – Sapi menjadi lemah atau collapse.
Sedangkan beberapa tanda perilaku yang umum: – Sapi menjadi gelisah dan tidak nyaman. – Nafsu makan turun – Perilaku agresif. Tanda-tanda perilaku ini menunjukan sapi mengalami stress yang penting untuk diawasi.
Managemen pakan yang sesuai serta kondisi lingkungan yang nyaman dapat memabntu mengurangi tingkat stress pada sapi Degan memberikan hijauan segar secara ad libitum, namun tidak berlebihan. Pastikan lingkungan hidup sapi tersedia banyak penghijauan dan jauh dari kebisingan. Selanjutnya, untuk memulihkan kondisi kesehatan dan sistem pencernaan sapi, dapat menambahkan mineral dan probiotik.
Peran Probiotik
Probiotik berperan dalam merangsang peningkatan kerja bakteri/mikroba yang menguntungkan dalam usus dan juga terjadi peningkatan kemampuan penyerapan makanan yang optimal dalam usus karena terjadinya peningkatan penyerapan makanan pada vili usus. Sehingga, peningkatan bakteri yang menguntungkan mampu mencegah kolonisasi bakteri patogen pada usus.
Probiotik yang terbukti menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan dapat memulihkan sistem pencernaan sapi ialah produk JAMPI STRESS produksi CV Pradipta Paramita. JAMPI STRESS mampu meningkatkan stamina sapi sehingga lebih tahan terhadap stress dan penyakit. Selain kandungan bakteri yang menguntungkan, JAMPI STRESS juga dikombinasikan dengan rimpang jahe, temulawak, kunyit dan kencur. Herbal drink ini mengandung beberapa senyawa yang memiliki aktivitas biologis seperti antioksidan, antimikroba dan efek farmakologis lainnya.
Pamungkas D, Yenny NA. 2008. Probiotik dalam Pakan Ternak Ruminansia. Loka Penelitian Sapi Potong, Wartoza Vol. 16 (2): 82-91.