Mengenal Jenis Udang Dalam Budidaya

by | Oct 24, 2022 | Peternakan | 0 comments

Usaha budi daya udang saat ini berkembang sedemikian pesat dengan memberikan kontribusi terhadap produksi perikanan di pasar nasional maupun internasional yang kedua nya mencapai jumlah permintaan yang tinggi. Sehingga, untuk saat ini udang masih menjadi komoditas budi daya menjanjikan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan pengembangan pasar yang luas. 

Namun sayangnya, tidak semua udang dapat diolah menjadi berbagai jenis hidangan. Lantas, jenis udang apa saja yang kerap dibudidayakan dan aman untuk di konsumsi

1. Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei)

Jenis udang pertama yang kerap dijumpai yaitu udang vaname. Udang ini sangat populer dan terkenal dengan harga yang cenderung lebih mahal. Meskipun demikian, total angka permintaan pasar akan udang jenis ini tetaplah tinggi. 
Untuk ciri fisik yang dimiliki oleh udang vaname, yaitu tubuh yang terbalut kulit tipis keras dari bahan chittin berwarna putih kekuning-kuningan dengan kaki berwarna putih, dan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari pada udang windu.

2. Udang Windu (Paneus Monodon)

Hampir sama popularitasnya dengan udang vaname, jenis udang kedua yang kerap dibudidaya adalah udang windu atau penaeus monodon. Udang windu menjadi komoditas hasil laut yang paling penting di Asia, yang memiliki pasar utama tujuan ekspor di Amerika, melihat prospek tersebut menjadikan udang windu sangat menjanjikan untuk terus dibudidayakan. 

Udang windu dalam pasar nasional kerap disebut dengan udang pacet. Sementara di pasar Internasional dikenal dengan sebutan jumbo tiger prawn, black tigerprawn atau black tiger shrimp. Udang jenis ini dapat hidup di perairan berkadar garam 5-45 persen. Kendati begitu, perairan dengan tingkat keasinan 19-35 persen menjadi yang tebaik utnuk udang tersebut. Biasanya, untuk budi daya akan cenderung lebih baik menggunakna air payau.

3. Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergil)

Selain udang air laut, terdapat udang jenis air tawar yang memiliki peluang besar untuk dibudidaya. Salah satu jenisnya adalah udang galah. Udang galah memiliki sifat kanibalisme, sehingga dalam pemeliharannya lebih sulit dari pada jenis udang yang lain. Akibatnya, udang ini dibandrol dengan harga yang timggi di pasaran. 

Selain memiliki ukuran fisik yang besar, udang jenis ini juga memiliki gigi yang menyerupai gergaji dengan jumlah 11 pada bagian bawah dan 12 pada bagian atas. Dengan bentuk kepala yang mengerucut dan memiliki ujung restrum yang melebar.

4. Udang Jerbung (Fenneropenaeus Merguiensia)

Bagi penggiat bisnis kuliner, nama udang putih atau jerbung seharusnya sudah tak asing lagi. Jenis udang ini berkerabat dengan udang vaname yang mana berada pasa satu famili yang sama yaitu Penaidae. 

Udang jerbung memiliki ciri fisik badan putih kekuning-kuningan dengan bintik coklat hijau dan ujung ekor serta kaki yang berwarna merah.

Diversifikasi produk udang menjadi opsi penting dalam mendongkrak peningkatan produktivitas udang.

Menjalankan usaha melalui budi daya memanglah memberikan prospek yang menjanjikan, terlebih melihat angka permintaan yang tinggi terhadap komoditas tersebut. 

Walaupun demikian, selayaknya bisnis yang lain, dalam budi daya pun tak lepas dari segala risiko yang ada hingga kegagalan panen. Untuk itu, sebagai pembudidaya yang tanggap ada baiknya untuk tetap melihat dan menyikapi dengan positif segala risiko yang mungkin terjadi diatas segala peluang bisnis yang digadang-gadang menjanjikan.

Masih penasaran mengenai keanekaragaman jenis udang lainnya? atau penasaran tentang bagaimana cara tepat dalam berbudidaya, simak disini ya