Melon (Cucumix melo L.) sebagai tanaman hortikultura yang disukai oleh masyarakat luas baik dalam bentuk segar maupun olahan. Buah melon termasuk buah populer yang memiliki nilai jual ekonomi yang tinggi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sobir dan Firmansyah (2010) menyimpulkan dalam 1 ha penanaman melon dengan asumsi 90% keberhasilan, maka akan menghasilkan 18.000 tanaman, dengan demikian produksi buah yang dihasilkan ialah 18.000 x 1,5 kg x 90% = 24,3 ton setiap sekali panen. Dengan hasil pemanenan yang cukup tinggi, tentu harus dibarengi dengan perlakuan-perlakuan teknis yang ketat dan terjadwal.
Perlakuan teknis budidaya dilakukan melalui pemupukan, penyulaman, pengairan, pemangkasan, pengaturan jarak tanam dan lain-lain. Dalam praktiknya perlakuan teknis pemangkasan menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman melon yang lebih baik
Pemangkasan atau dalam istilah pertanian ialah pruning sebagai salat satu proses pembuangan bagian-bagian tertentu pada tanaman seperti cabang atau ranting sehingga nutrisi yang terserap pada tanaman dapat terfokuskan pada perangsangan dan pembesaran buah melon.
Tanaman melon termasuk tanaman yang memiliki banyak cabang yang tumbuh pada setiap ketiak daun. Akibat dari banyaknya cabang itu, maka perlu melakukan pemangkasaran yang berguna tak hanya untuk memaksimalkan penyaluran nutrisi pada pembesaran buah melainkan juga memudahkan kita dalam mendeteksi adanya hama penyakit serta sebagai upaya mengurangi beban [ada tanaman akibat dari adanya daun, ranting dan buah yang terlalu lebat.Dengan itu, harapannya buah yang dihasilkan akan lebih berkualitas.
Tak hanya itu itu, tujuan lain dilakukannya pemangkasan untuk mendapatkan konsisi lingkungan tanaman seperti kelembaban, cahaya, udara serta suhu yang baik. Hal tersebut akan membuat proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik dan normal, sehingga oksigen yang dihasilkan oleh tanaman pun akan semakin banyak.
Pemangkasan cabang pada tanaman melon, baiknya harus menyisakan 20-24 helai daun. Kemudian hasil pemangkasan dapat dialokasikan menjadi pupuk organik.
