Peningkatan permintaan terhadap ikan dan udang di Indonesia membuat para pembudidaya menerapkan sistem perawatan yang intensif. Sistem perawatan ini umumnya menimbulkan permasalahan pada kesehatan ikan dan udang. Ketika masalah kesehatan ini muncul, tak jarang para pembudidaya menggunakan berbagai antibiotik dengan harapan dapat menekan penyakit. Namun kenyataannya, penggunaan antibiotik yang berlebihan justru akan menyebabkan resistensi bakteri dan menimbulkan residu pada ikan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, ditemukan alternatif lain sebagai pengganti obat dan antibiotik yang jauh lebih aman. Penggunaan herbal di Indonesia sudah dikenal sejakzaman nenek moyang kita sebagai pengobatan tradisional.Tanaman obat merupakan tanaman yang digunakan untuk pengobatan karena efek terapeutik dari farmakalogisnya (Pasaribu dan Djonu, 2021). Penelitian mengenai penambahan bahan herbal untuk meningkatkan imunitas dan ketahanan ikan terhadap paparan bakteri telah banyak dilakukan. Contoh bahan herbal yang sering diberikan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit ikan air tawar adalah kunyit, temulawak, kencur dan jahe.
Kandungan Bahan Herbal
Kunyit mengandung beberapa senyawa diantaranya, yaitu minyak atsiri, turmeron, zingiberen, protein, karbohidrat, lemak, vitamin C, zat besi, fosfor, magnesium, alkaloid, flavonoid, tannin dan kurkumin. Manfaat kunyit adalah untuk merangsang gerakan usus dalam mencerna pakan lebih optimal (Kurniawan et al., 2020). Vitamin C yang terkandung dalam kunyit berperan dalam metabolisme ikan sehingga membantu untuk pertumbuhan. Vitamin C juga dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan dan protein.
Kencur memiliki aktivitas inflasi, antifungi dan antibakteri yang berasal dari senyawa seperti, minyak atsiri, saponin, dan flavonoid. Temulawak mengandung protein. Temulawak mengandung protein, pati, minyak atsiri, alkaloid, kuinon, dan flavnoid dan kinon berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan nafsu makan ikan.
Bahan herbal lain seperti jahe, memiliki potensi untuk meningkatkan respn kebal non-spesifik ikan. Hal ini disebabkan jahe mengandung bahan-bahan yang berfungsi sebagai imunostimulan. Mekanisme kerja jahe adalah merangsang sistem imun (immunostimulation) karena mengandung gingerrol yang sudah dilaporkan dapat meningkatkan aktivitas IL-6 (Payung dan Manoppo, 2015).
Pakan yang ditambahkan suplemen bahan herbal banyak mengandung senyawa metabolit yang bertindak sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan ikan dengan meningkatkan imunitas, serta memperbaiki nafsu makan ikan. Seperti pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan et al. (2020), pemberian pakan buatan dengan penambahan suplemen herbal memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan ikan. Selain itu juga berpengaruh pada kualitas air yang menundukung untuk pertumbuhan ikan.
Minaraya Ikan
Bahan herbal ini terkandung dalam produk yang dimiliki CV. Pradipta Paramita, dengan merek Minaraya Ikan. Minaraya ikan mengandung herbal-herbal yang lengjap, diantaranya adalah jahe, temulawak, kunyit, kencur dan temy ireng, yang khasiatnya telah dipaparkan dengan rinci seperti di atas. Selain herbal, Minaraya Ikan juga mengandung probiotik yang tentu akan bekerja sama dengan herbal sebagai penghambat bakteri patogen dan mendukung pertumbuhan ikan