Indonesia sebagai negara maritim dengan sejuta luas perairannya, menjadikan bisnis budi daya udang terlihat sangat menjanjikan untuk para petambak. Udang vaname, termasuk salah satu jenis udang yang berpotensial untuk dikembangkan. Budidaya udang vaneme berkembang pesat dengan teknologi intensif, karena ketersediaan benih yang cukup.
Namun, udang vaname sangatlah rentan terserang berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang menjadi momok adalah Penyakit infectious myonecrosis (IMN) atau penyakit Myo.
Infectious myonecrosis virus (IMNV) menjadi penyebab utama penyakit Myo. Gejala klinis IMN berupa kerusakan jaringan, warna putih pada otot skeletal kemerahan pada ruas belakang abdomen sampai pangkal ekor. IMN dapat menyebabkan kerugian materiil yang besar antara lain penurunan produksi budi daya udang vannamei sebesar 40 – 50 %.
Terlebih ketika berbicara mengenai penularan penyakit myo yang terbilang cukup ganas karena dapat menular dengan cepat melalui medium air. Terutama dalam air yang tidak memiliki kualitas yang baik. Penyakit ini menyerang secara horizontal dari udang vanamei yang sakit ke udang yang masih sehat (mencari inang baru), dan begitu seterusnya.
Daun Meniran Sebagai Terapi Infeksi IMNV pada Udang
Berbagai bahan alamai diketahui memiliki efek antiviral yang digunakan dalam pengobatan infeksi viral. Misalnya pada penggunaan ekstrak daun meniran. Daun meniran (Phyllanthus niruri Folium) merupakan tanaman herbal yang berpotensi sebagai terapi dalam infeksi IMN pada udang dengan kandungan kuersetin yang berfungsi sebagai immunostimulan. Kuersetin merupakan senyawa alami yang memodulasi sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan resistensi inang terhadap penyakit yang dalam keadaan sebagian besar karena patogen. Tak hanya itu, daun meniran juga mengandung bahan alami seperti
flavonoid, alkaloid, fenol dan tanin.
Penelitian ilmiah oleh Sukenda (2011) menunjukkan bahwa kelompok udang yang mengonsumsi pakan mengandung meniran mempunya tingkat kelangsungan hidup atau Survival Rate (SR) sebesar 86,67% yaitu lebih tinggi dari pada udang yang mengonsumsi pakan tanpa mengandung meniran mempunyai SR sebesar 66,67%, ketika percobaan tantang dengan IMNV. Kontrol negatif yang tidak mengonsumsi pakan mengandung meniran dan tidak ada percobaan tantang/ dengan IMNV memberikan kelangsungan hidup 93,33%. Sebagai kesimpulan bahwa penambahan ekstrak daun meniran pada pakan komersial membantu meningkatkan angka keloloshidupan udang yang positif terkinfeksi IMNV.
Obat Alami Ekstrak Daun Meniran
ITMOR MYORAN merupakan sediaan obat alami berbentuk serbuk yang mengandung ekstrak daun meniran (Phyllanthus niruri Folium). Pemberian 3 – 5 g FITMOR Myoran dicampurkan dengan 1 kg pakan, dengan pemberian pakan jam pertama dan jam terakhir sebanyak 2 – 3 kali dalam seminggu setelah DOC berusia 25 hari mampu untuk pencegahan IMNV.