Udang Gampang Mati Ketika Musim Hujan? Fakta atau Mitos?

by | Jul 22, 2023 | Budidaya Udang Vaname, udang | 0 comments

Tangisan ketika musim hujan dengan intensitas yang tinggi tak hanya dirasakan oleh petani saja, melainkan juga bagi para petambak yang menggantungkan nasib kehidupannya di kolam terbuka.

Bagaimana mekanisme hujan mempengaruhi kondisi perairan tambak?

Hujan dengan intensitas yang tinggi mampu memicu ketidak stabilan kualitas air tambak. Dengan Intensitas yang tinggi ini sangat mempengaruhi berbagai faktor seperti suhu, salinitas/kadar garam, pH dan oksigen terlarut (DO) pada tambak.

1. Terganggunya kualitas air akibat hujan

Hujan berdampak pada penurunan suhu, sekitar 5-6 celcius. Penurunan suhu akan menurunkan konsumsi pakan, sekitar 10% untuk setiap derajat celcius penurunan suhu. Jika penurunan suhu hingga 3% maka penurunan konsumsi mencapai 30%

2. Plankton drop dan memicu ledakan bakteri

Pasca hujan sangat rentan akan kondisi plankton drop, khususnya pada mikroalga. Akibat adanya penurunan pH air, penurunan konsentrasi mineral serta unsur hara mikro dan rendahnya intensitas sinar matahari yang masuk

Dengan penurunan beberapa aspek tersebut, menciptakan lingkungan yang kurang ideal bagi udang. Sehingga berpotensi untuk pathogen menyerang inangnya

3. Terhambatnya proses molting udang

Tingginya jumlah air hujan yang masuk ke dalam kolam akan menyebabkan pengenceran salinitas dan kesadahan akibat penurunan ion air

Sehingga, dalam keadaan ini proses molting akan terganggu. Terutama post-molting saat udang membutuhkan mineral kalsium dan magnesium untuk membentuk cangkang yang baru.

Bagaimana upaya pengendalian?

1.Melakukan pengelolaan dengan manajemen aerator yang baik yang dapat mencegah timbulnya oksigen terlarut

2. Penggunaan kapur pada sepanjang tepi kolam sebelum hujan, guna meminimalisir penurunan pH saat hujan berlangsung

3. Melakukan pengecekan kualitas air secara berkala, dengan mengamati warna air kolam, kecerahan dan pencernaan udang

4. Mengaplikasikan pemberian probiotik dengan kombinasi zeolit, dengan harapan mampu menyerap gas beracun dari bangkai plankton yang mati

Jika memperbincangkan fakta atau mitos, tentu dari setiap petambak akan menemukan jawaban yang berbeda. Hal ini bergantung pada bagaimana setiap petambak menyikapi dan mengelola fluktuasi yang kualitas perairan tambak..

Untuk itu, pengelolaan manajemen kualitas air menjadi penting, karena udang memiliki standar kualitas air tersendiri dalam mendukung kelangsungan hidup yang tinggi dan pertumbuhan yang optimal.