Prazak Implementasi Pemupukan Berimbang

by | Jan 22, 2024 | Peternakan | 0 comments

Salah satu masalah yang kerap dihadapi dalam bidang pertanian adalah tingkat kesuburan tanaman yang masih rendah. Masalah ini disebabkan oleh ketersediaan unsur hara dalam tanah. Ketersediaan unsur hara mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang berada di atasnya. Umumnya pemenuhan unsur hara pada media tanam dilakukan dengan pemupukan.

Pemupukan memberikan kontribusi yang sangat luas dalam meningkatkan produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu efek pemupukan yang sangat bermanfaat yaitu peningkatan kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi lebih stabil. Selain itu dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit dan pengaruh iklim yang tidak menguntungkan. Saat ini penggunaan pupuk sintetik secara perlahan diminimalisir dan ditingkatkan ke penggunaan pupuk yang ramah lingkungan dan bersumber dari bahan baku terbaharui seperti pupuk hayati dan pupuk organik (Sinulingga dkk., 2015).

Di dalam pupuk hayati, bakteri-bakteri berperan meningkatkan inisiasi pembentukan bintil akar yang mampu memfiksasi N2 dan mengkonversi asam amino untuk pertumbuhan tanaman. Terbentuknya bintil akar yang lebih banyak mampu meningkatkan penambatan nitrogen yang selanjutnya digunakan membentuk klorofil dan enzim. Peningkatan klorofil dan enzim mampu meningkatkan fotosintesis yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman (Kurnia dkk., 2019).

Pupuk hayati merupakan bahan yang mengandung mikroba yang dapat mengolah bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik yang berguna bagi tanaman (Adesemoye, 2009). Mikroba dalam pupuk hayati memiliki kemampuan penambat nitrogen dan melarutkan fosfat sehingga dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara. Penggunaan mikroba pelarut fosfat yang dapat melepas fosfor yang terikat di dalam tanah menjadi fosfor yang tersedia bagi pertumbuhan tanaman, sehingga dapat menghemat penggunaan pupuk kimia. Pemberian bakteri pelarut Fosfat dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman (Hasanudin dan Gonggo, 2004).

PRAZAK Sebagai Pupuk Hayati Cair

Contoh mikroba terkandung dalam pupuk hayati adalah Bacillus sp, Pseudomonas sp, dan Lactobacillus sp. Ketiga bakteri ini adalah bakteri pengurai fosfat sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan unsur hara oleh tanaman. PRAZAK adalah pupuk hayati berbentuk cair yang diproduksi oleh CV. Pradipta Paramita. Didalamnya terdapat mikroorganisme Bacillus subtilis, Pseudomonas fluorescens, Lactobacillus plantarum, Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus niger. Saccharomyces sp. adalah mikroba penghasil zat pengatur tumbuh. PRAZAK dapat diaplikasikan dengan cara disemprotkan sebanyak 0,5 ml tiap rumpun atau 5 Liter tiap 1 Ha lahan pada 3 hari sebelum penanaman

Dengan mikroba-mikroba unggul tersebut maka penyerapan unsur hara oleh tanaman akan lebih maksimal sekaligus meningkatkan produktifitas serta total panen. Pemanfaatan pupuk hayati tersebut diharapkan tanaman tumbuh lebih sehat, bebas hama dan penyakit, produksi lebih tinggi, ramah lingkungan dan berkelanjutan.