Hiruk – Pikuk Budi Daya Panen Udang

by | Oct 17, 2022 | Budidaya Udang Vaname, Perikanan, udang | 0 comments

Budi daya udang menjadi peluang yang menjanjikan, dengan melihat tingginya permintaan pasar lokal maupun global. Pemanenan udang menjadi tahap akhir dalam satu periode siklus budi daya, karena dengan dilaksanakannya panen maka tidak ada lagi proses pemeliharaan pada periode tersebut. Proses pemanenan dilakukan ketika udang sudah memiliki nilai ekonomis yang tinggi, idealnya berlangsung pada DOC 110-120. Pemanenan dapat berlangsung ketika daya dukung kolam sudah minimal atau udang terserang penyakit menular

Terdapat beberapa jenis panen pada budi daya

Panen dini, ketika udang telah positif terjangkit penyakit mematikan di kolam. Sehingga pemanenan dilakukan guna meminimalisir kerugian produksi pada tambak.

Panen parsial, bertujuan untuk mengurangi populasi udang dalam kolam tambak, guna meningkatkan daya dukung kolam tambak

Panen raya, bertujuan untuk memanen udang secara total ketika udang sudah berukuran fisik besar dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Proses panen pada budi daya udang

  1. Penangkapan udang menggunakan jala lempar.
    Dalam kegiatannya, penggunaan jala lempar mampu memperoleh cakupan udang yang lebih luas dan banyak, sehingga mampu meminimalisir waktu dan tenaga.
  2. Memindahkan udang dari sekitar kolam tambak ke tempat yang lebih bersih dan dialiri air
    Tempatkan udang hasil panen ke wadah yang dialiri oleh air, harapannya dalam kegiatan ini udang tetap mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menjaga udang untuk tetap segar.
  3. Pemanenan secara hati-hati
    Udang sebagai produk pangan perikana  yang mudah mengalami kerusakan dan kemunduran mutu (perishable food), sehingga dalam pemanenan sangat dihindari panen udang secara terburu-buru dan kasar
  4. Sortasi (pemilahan) udang
    Proses sortasi perlu untuk dilakukan dengan tujuan memisahkan hasil panen ke beberapa kelompok. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara destruktif (kadar zat terkandung) atau non – destruktif (sifat fisik udang)
  5. Penimbangan
    Penimbangan sebagai usaha pendukung dalam pegawasan hasil sortasi. Dengan mengetahui jumlah udang pada setiap penimbangan maka dapat diketahui pula ukuran masing-masing udang
  6. Pengemasan udang
    Dengan menempatkan kembali udang ke wadah yang kedap air (fiber) kemudian berikan hancuran es batu dengan perbandingan air dan es sebanyak 1:1 atau 1:2, harapannya untuk tetap menjaga kualitas udang agar tetap dalam keadaan baik.

Proses pemanenan udang berperan penting dalam kegiatan penentuan mutu, sehingga dalam pemanenan membutuhkan teknik yang mumpuni guna menghindari terjadinya kematian atau kerusakan pada udang. Selain itu, tahapan sotir dan grading pada pemanenan juga mampu memperoleh hasil udang yang seragam berdasarkan ukuran. Hal ini memudahkan dalam penentuan harga dan pemasaran, pengemasan serta penyusunan pada wadah