Obat Herbal Untuk Meningkatkan Kesehatan Ikan

by | Nov 20, 2023 | Perikanan, probiotik | 0 comments

Budidaya ikan tentu menjadi salah satu bisnis menjanjikan di Indonesia. Terlebih di tahun 2023 ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi perikanan di 2023 bisa tumbuh mencapai 30,37 juta ton. Para pembudidaya ikan pun didukung penuh oleh KKP untuk meningkatkan produksi dan ikut menjaga industri perikanan tetap tumbuh.

Namun yang menjadi ketakutan para pembudidaya ikan salah satunya adalah penyakit ikan yang dapat menyerang sewaktu-waktu. Mikroorganisme seperti jamur dan bakteri merupakan agen penyakit yang sering dijumpai di budidaya perikanan. Beberapa bakteri patogen yang sering menyerang ikan antara lain: bakteri Vibrio sp., Escherichia coli, Aeromonas sp., Salmonella sp., Staphylococcus sp., Listeria monocytogenes, Clostridium botulinum, C. perfringens dan Shigella sp (Dwiyitno, 2010).

Dengan banyaknya agen penyakit bakterial yang bisa menyerang ikan dan menyebabkan kerugian pada bisnis perikanan, maka diperlukan adanya antimikrobial untuk dapat mencegah dan membunuh mikroorganisme tersebut. Saat ini penggunaan bahan alami sebagai antimikrobial cukup dikenal oleh masyarakat. Selain karena harganya yang terjangkau, bahan alami juga mudah untuk didapatkan. Dengan memanfaatkan kandungan zat aktif alami pada bahan herbal, diharapkan mampu untuk menggantikan fungsi antibiotik sintetis dan mencegah resistensi antimikrobial. Beberapa contoh bahan alami yang cukup menjanjikan sebagai bahan pengendali penyakit ikan adalah kunyit, temulawak dan jahe.

Rimpang Kunyit, Sebagai Bahan Alami Dalam Mempertahankan Imunitas Ikan

Komponen kimia rimpang kunyit terdiri dari kurkumin dan mintak atsiri. Kurkumin memiliki manfaat sebagai senyawa anti zat bakteri dan mikrobia. Kekuatan antimikroba ini dapat menghambat kerja enzim esensial. Selain itu senyawa kurkumin adalah senyawa turunan fenolitik yang bersifat asam. Asam mampu mengendapkan protein artinya menyebabkan protein mengalami denaturasi yang didahului oleh perubahan struktur molekulnya yang menyebabkan protein tidak dapat melakukan fungsinya sehingga sel bakteri patogen mengalami kematian ( Pane dkk., 2018).

Pemberian ekstrak kurkumin dapat meningkatkan sistem imun ikan sehingga menghambat infeksi bakteri serta dapat menormalkan fungsi jaringan tubuh yang rusak akibat infeksi mikroba atau benda asing. Hal ini karena ekstrak kurkumin dapat menghambat serangan benda-benda asing atau mikroba yang ada di perairan.

Selain kunyit, bahan herbal yang juga sering dijumpai adalah temulawak. Kandungan paling utama dari temulawak adalah xanthorrizhol dan kandungan kedua adalah kurkumin. Selain itu rimpang temulawak juga mengandung serat, pati, kalium, oksalat, minyak atsiri, dan flavonoid. Zat-zat tersebut berfungsi sebagai antimikroba/antibakteri, mencegah penggumpalan darah, immunostimulan, anti peradangan, melancarkan metabolisme dan fungsi organ tubuh (Prabowo dkk., 2017).

Bahan herbal lainnya yang tidak kalah bermanfaat adalah jahe. Jahe mengandung bahan anti mikroba dan imunostimulan, yang bermanfaat untuk kesehatan ikan. Bahan anti mikroba yang paling banyak ditemukan dalam minyak jahe adalah citrat yang telah ditemukan menghambat bakteri Rhizotocnia solani. Selain itu ekstrak ethanol jahe mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Jahe juga akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh ikan. Jadi antimikroba efek dan imunostimulasi efek dari ekstrak jahe akan meningkatkan status kesehatan ikan yang selanjutnya menghasilkan pertumbuhan yang baik (Malatunduh dkk., 2014).

Zi-Pro Ikan

Ketiga bahan herbal ini bisa diaplikasikan langsung dengan Zi-PRO IKAN milik CV. Pradipta Paramita. Zi-PRO IKAN merupakan perpaduan antara rempah-rempah (Zingiber Officinale, Curcuma xanthorrhiza, curcuma domestica, dll) yang diolah bersama PROPOLIS. Sebagai antibiotik alami yang cocok untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan dan mencegah kontaminasi yang disebabkan oleh bakteri, jamur bahkan beberapa virus. Dalam penggunaannya dapat dicampur pakan dengan dosis 1 ml/5 kg pakan. Zi-PRO ikan sangat aman dan bila digunakan dalam dosisi berlebihan tidak menyebabkan residu antibiotik dalam tubuh ikan, sehingga ikan aman untuk dikonsumsi.