Meningkatkan Potensi Ekspor Udang Dengan Paraqua

by | Jan 5, 2024 | probiotik, udang | 0 comments

Udang menjadi komoditas yang mendominasi total ekspor di sektor perikanan Indonesia. Berdasarkan data, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat nilai ekspor udang mencapai 2,16 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau berkontribusi 34,57 persen dari nilai ekspor perikanan Indonesia pada tahun 2022. Di tahun yang sama, capaian produksi udang sebesar 1,09 juta ton (Satu Data 2022), naik 15 persen dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 953 ribu ton.

Dengan peningkatan angka produksi tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan saat ini pemerintah sedang fokus mengejar target produksi 2 juta ton udang pada 2024. Tentu bukan hal yang mudah, terlebih karena rendahnya produktivitas udang di Indonesia yang disebabkan karena rendahnya tingkat pertumbuhan dan survival rate udang.  Rendahnya tingkat pertumbuhan dan survival rate/SR ini diduga disebabkan oleh penurunan kualitas air karena mewabahnya penyakit dan kesalahan manajemen lingkungan perairan.

Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran pembudidaya udang untuk mengambil langkah yang diperlukan supaya udang terhindar dari wabah penyakit. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengaplikasikan probiotik ke kolam tambak. Contohnya adalah PARAQUA BACILLUS dari CV. Pradipta Paramita, yang mengandung bakteri Bacillus sp.

Bacillus sp. dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan udang dengan cara menghasilkan metabolit bioaktif sekunder berupa enzim pencernaan seperti protease. Protease merupakan enzim yang bertanggung jawab dalam perombakan protein pada pakan menjadi komponen yang lebih mudah dicerna. Sehingga digesti dan absorbsi protein akan meningkat. Peningkatan digesti dan absorbsi pakan akan meningkatkan pertambahan bobot dan tingkat pertumbuhan pada udang (Rahman, dkk., 2021 dan Krishnan, 2014).

PARAQUA BACILLUS

PARAQUA BACILLUS juga dapat meningkatkan imun tubuh udang dengan memacu produksi interferon gamma yang berperan pada imunitas terhadap infeksi virus, bakteri, dan protozoa pada udang (Rahman, dkk., 2021). Penelitian yang dilakukan oleh Permanti et al. (2018) menunjukkan bahwa penambahan Bacillus sp. pada udang yang terinfeksi bakteri mampu meningkatkan persentase kelulushidupan/survival rate dibandingkan dengan tanpa penambahan Bacillus sp.

PARAQUA BACILLUS dapat diberikan pada kolam tambak dengan dosis 0,5 – 2,0 ppm dengan interval 3 – 4 hari. Jika penggunaan probiotik tepat, diharapkan mampu meningkatkan kesehatan dan produktivitas udang sehingga program pemerintah untuk mengejar target produksi udang pada tahun 2024 dapat tercapai.