Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk menyebabkan peningkatan permintaan protein hewani diantaranya daging sapi. Diperkirakan pada tahun 2023 produksi daging ruminansia di Indonesia sebanyak 404.000 ton, sedangkan angka kebutuhannya sekitar 815.000 ton dalam satu tahun. Sehingga dapat dikatakan bahwa produksi daging belum dapat memenuhi kebutuhan domestik. Produksi daging ruminansia yang rendah ini dipengaruhi antara lain oleh pertambahan berat badan sapi yang masih rendah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan sapi adalah kualitas pakan yang diberikan, lingkungan, jenis kelamin, dan kepadatan sapi. Peningkatan pertambahan bobot badan diimbangi dengan meningkatnya konsumsi pakan. Supaya pakan dapat dikonsumsi secara maksimal, dapat diberikan penambah nafsu makan agar sapi dapat mencapai bobot badan yang maksimal.
Salah satu upaya peningkatan nafsu makan pada sapi adalah dengan pemberian temulawak. Menurut penelitian Wati dan Yusuf (2020), pemberian temulawak (Curcuma xanthorrhiza) berdampak positif pada pertumbuhan berat badan sapi. Hal ini ditandai dengan kenaikan nafsu makan yang disertai dengan kenaikan bobot daging dari sapi. Temulawak dapat mempercepat timbulnya rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan dengan mempercepat penyerapan nutrisi pada saluran pencernaan (Wijayakusuma, 2003).
CUR-ZIPRO merupakan obat herbal yang mengandung rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Rhizoma), rimpang kunyit (Curcuma domestica Rhizoma), dan rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Rhizoma) yang terbukti dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan sapi. Berikan CUR-ZIPRO setiap hari dengan menambahkan 1 mL ke dalam 3-5 mL air minum.