Sejumlah peternak asal Karanganyar memanfaatkan limbah pertanian berupa kulit kacang sebagai alternatif pakan bagi hewan ternak dengan nutrisi dan gizi yang tinggi.
Permasalahan yang sering terjadi dalam meningkatkan produktivitas ternak terkhususnya ruminansia adalah terbatasnya ketersediaan dan kualitas pakan hijauan ketika musim kemarau. Sementara kebutuhan dari tahun ke tahun semakin mengalami kenaikan. Peningkatan populasi ternak ini, pada gilirannya akan memerlukan pakan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas.
Dalam menyikapi kebutuhan pakan hijauan yang terus meningkat. Maka sejumlah peternak asal Karanganyar memanfaatkan limbah kulit kacang secara optimal sebagai pakan alternatif yang memiliki nilai kandungan gizi tinggi. Selain dapat mencukupi kebutuhan pakan yang baik dan mendukung upaya peningkatan populasi serta produktivitas. Jika dari harga, pakan limbah kulit kacang memiliki nilai yang ekonomis dar pada pakan jenis lain seperti kangkung atau rumput. Dan yang paling utama dapat mengatasi pencemaran lingkungan oleh produksi limbah yang tidak ditangani dengan baik.
Salah satu peternak yang memanfaatkan adalah Pak Ojik (45) yang juga turut serta bergabung dalam organisasi Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia (HPDKI) asal dusun Gembong, Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Pak ojik yang berkecimpung di dunia peternakan lebih dari 7 tahun mengaku sudah memanfaatkan limbah kulit kacang sejak lama. Alternatif ini muncul sebagai solusi melihat kondisi semakin minimnya keberadaan rumput sebagai pakan hijauan di musim kemarau dengan mutu rendah. Selain itu penggunaan lahan untuk tanaman pakan masih bersaing dengan tanaman pangan karena tanaman pakan belum menjadi prioritas. “Melihat terbatasnya lahan hijauan saat ini. Sebagai peternak harus mampu memutar otak untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan tetap memperhatikan kandungan gizi dan nutrisi yang cukup tinggi. Sehingga alternatif pakan tersebut dapat dengan baik menggantikan kandungan pada pakan hijauan sebagai kebutuhan nutrisi bagi hewan ternak” Ujar Ojik di kandang ternaknya Jumat (26/11/2021)
Limbah kulit kacang sebagai alternatif bahan pakan ternak yang baik.
Berdasarkan analisis proksimat mengandung bahan kering 91,76%, abu 9,49%, protein kasar 42,20%, BETN 27,42 %, Digestible Energy 2662,45% dan Metabolizable Energy (ME) 1811,0716 Kcal/kg. Pemanfaatan hasil limbah dengan maksimal melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme.
Sehingga potensi limbah kulit kacang sebagai pemenuh sumber pakan alternatif bagi ternak ruminansia yang sangat memungkinkan untuk diterapkan. Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi juga menjadi aksi nyata akan peternak yang cerdas. Cerdas dalam mengelola limbah yang semula tidak memiliki nilai jual menjadi limbah yang memiliki nilai mutu tinggi. Sejumlah peternak asal Karanganyar memanfatakan limbah pertanian berupa kulit kacang sebagai pakan alternatif.